Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688

Monday 13 July 2015

68% of original size (was 743x323) - Click to enlargehttp://dmia.danareksaonline.com/Images/isat-1.PNG
Kinerja sahamnya kalah jauh dengan TLKM dalam kurun 3 tahun ini. TLKM melaju +78% sedang ISAT malah -16%. Tak lain hal ini karena kinerja yang memburuk, lalu apa kabar terakhir?

Menurut cuplikan dibawah kayaknya ISAT akan kembali bersinar.

Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat menyampaikan:
"Triwulan ini merupakan triwulan ketiga secara berturut-turut dimana kami berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan yang menggembirakan. Hal ini utamanya disebabkan oleh peningkatan kualitas jaringan yang telah kita upayakan selama 2 tahun belakangan ini. Hasil di triwulan ini menjadi pembuka yang baik di tahun 2015 dan kami optimis bahwa pertumbuhan kinerja akan berkelanjutan di sepanjang tahun walaupun kami juga melihat adanya tantangan dari pertumbuhan ekonomi nasional dan global yang tengah melambat.Sumber

Apakah benar?
Yuk kita cek laporan kinerjanya:

68% of original size (was 743x323) - Click to enlargehttp://dmia.danareksaonline.com/Images/isat-2.PNG
Terlihat jelas penjualannya selalu naik, namun problem di labanya yang terus menyusut.
Di 2014 laba bersihnya agak membaik, ini jadi signal perbaikan kinerja dan EPS/laba per saham tahun berikutnya.

68% of original size (was 743x323) - Click to enlargehttp://dmia.danareksaonline.com/Images/isat-3.PNG
Tahun 2015 laba persahamnya akan naik menjadi +48 dari sebelumnya -366 (2014) dan 2016 juga naik menjadi 232.
Bisa dibayangkan potensi lonjakan harga sahamnya akibat revaluasi investor (disclaimer on)

Salam investasi!
Sumber

Thursday 9 July 2015

Setelah di tahun 2014 D'ONE meluncurkan Program D’ONE MGM, awal 2015 ini Danareksa online kembali meluncurkan satu program terbaru, yaitu D’ONE Referral.

Program D’ONE Referral adalah program persembahan dari Danareksa Online yang melibatkan masyarakat umum yang belum menjadi nasabah PT. Danareksa Sekuritas namun memiliki ikatan kerjasama referral dengan PT. Danareksa Sekuritas.

Program D’ONE Referral ini memberikan keuntungan sebagai berikut :

a. Untuk setiap pembukaan rekening nasabah dengan deposit dana awal minimal sebesar Rp10.000.000,-, maka Pihak Kedua berhak atas pendapatan sebesar Rp100.000,- (seratus ribu Rupiah).
b. Jika pembukaan rekening nasabah adalah 2 orang atau lebih dengan total deposit dana awal minimal sebesar Rp10.000.000,-, maka akan dihitung sebagai 1 pembukaan dan Pihak Kedua berhak atas pendapatan sebesar Rp100.000,- (seratus ribu Rupiah).
c. Jika ada 4 pembukaan rekening nasabah dengan deposit dana awal minimal sebesar Rp250.000.000,-, maka Pihak Kedua berhak atas pendapatan bonus sebesar Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah). Berlaku kelipatan hingga maksimal Rp.12.000.000 (hanya berlaku untuk deposit pertama kali)
Untuk mengikuti Proram D’ONE Referral ini, berikut hal-hal yang perlu kami sampaikan : 
1. Pemberi referensi harus mengisi dan menandatangani Perjanjian Kerjasama Referral.
        1.1 Rangkap 2
        1.2 Dibubuhi 1 materai dimasing-masing pihak yang bertanda tangan
        1.3 Dilengkapi dengan foto copy KTP yang jelas dan masih berlaku
2. Kirimkan Perjanjian Kerjasama Referral yang telah lengkap ke SID (Sentra Investasi Danareksa) terdekat atau Contact Center. Informasi SID klik disini
3. Informasikan dengan lengkap data calon nasabah yang akan direkomendasikan.
Berikut penjelasan mengenai komisi D’ONE Referral :
  1. Deposit dihitung 30 hari dari tanggal pembukaan
  2. Deposit tiap nasabah yang dihitung adalah hanya deposit awal, tidak akumulasi dalam 30 hari tsb.
  3. Untuk poin “c”, selain bonus Rp.1juta, pemberi referral juga akan mendapatkan komisi basic sesuai dengan poin “a”
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Contact Center kami di nomor 500-688 (021 500-688 via Ponsel)atau email callcenter@danareksa.com
Ajak rekan Anda dan dapatkan 25% dari net fee selama 12 bulan*

Kabar bahagia bagi Anda nasabah Danareksa Online. Dengan mengajak rekan Anda bergabung menjadi nasabah Danareksa maka Anda akan mendapatkan komisi 25%* dari Danareksa.
Ayo ajak rekan Anda bergabung menjadi nasabah Danareksa. Promo ini berlaku sampai dengan Desember 2015.

*Syarat & Ketentuan
1. Untuk pembukaan rekening Full Online DMIA
2. Komisi 25% dari total net fee transaksi nasabah baru
3. Komisi diberikan selama 12 bulan dan ditransfer ke rekening RDN
4. Pajak progresif ditanggung seluruhnya oleh pemberi referensi
5. Bukti potong pajak dikirimkan oleh Danareksa

Bagaimana cara mengikuti program ini:
1. Datang ke SID (Sentra Investasi Danareksa) dan dapatkan informasi lengkap disana.
2. Website D’ONE : http://dmia.danareksaonline.com/
Lengkapi form Pre-Registrasi dan masukkan Client code pada kolom Referensi

3. Catat Client Code di Formulir Pembukaan D’ONE
Lengkapi form Apliaksi rekening dan tuliskan MGM (Client code) bagian seperti digambar.


Untuk Info lebih lanjut silakan hubungi Call Center kami di (021) 1500-688 atau email callcenter@danareksa.com


AUTO TRANSAKSI
TARIK DANA
MARKET INFO
PORTFOLIO
TRANSAKSI
-       Autobuy harga dibawah/diatas last price
-       Autosell harga dibawah last price (STOPLOSS) dan diatas lastprice (TAKEPROFIT)

-         Tarik dana ON THE GO
-      Running trade
-      Top stock
-      Top broker
-      Watchlist
-      Order book
-      Trade by price
-      Corporate action
-      Fundamental
-      Chart
-      Saham
-      Reksadana
-      Obligasi
-      Cash
-       Beli
-       Jual
-       Order List
-       Trade List
-       Amend
-       Withdraw
Auto Order
Cash Withdrawal 
Market Info
Fundamental & Teknikal Analisis
Ilustrasi Astra Otoparts
Ilustrasi Astra Otoparts (Istimewa)
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mendirikan perusahaan patungan (joint venture/JV) bersama perusahaan ban dan karet asal Jepang, Bridgestone Corp. Sesuai rencana, perusahaan tersebut bakal memproduksi komponen otomotif produk antivibration.
"Ini salah satu cara kami dari untuk menambah portofolio. Selama ini kami memang bekerjasama, Bridgestone memasok produk anti vibration kepada kami. Sehingga, kami putuskan untuk bangun joint venture," ujar Direktur Keuangan Astra Otoparts Hugeng Gozali kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (6/7).
Pada 2 Juli 2015 perseroan dan Bridgestone telah meneken perjanjian untuk membentuk perusahaan patungan senilai Rp 174 miliar tersebut. Adapun, Astra Otoparts dan Bridgestone masing-masing tercatat mengusai 49% dan 51% saham.
Lebih jauh, Hugeng menjelaskan lokasi pabrik nantinya terletak di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik Purwakarta tersebut akan memproduksi engine mounting, body mounting, dansuspension parts untuk pasar kendaraan roda empat atau lebih.
"Saat ini sudah mulai dibangun. Diharapkan bisa selesai akhir tahun ini. Sehingga mulai berproduksi massal awal tahun depan," jelas dia.
Sebagai informasi, Bridgestone memiliki delapan parbrik di enam negara yang memproduksi antivibration. Salah satunya, yakni pabrik Purwakarta yang dibangun bersama Astra Otoparts. Secara total, Bridgestone tercatat memiliki 170 pabrik di 26 negara.
Sepanjang 2014, Bridgestone mampu mengantongi penjualan bersih sebesar 3,67 triliun yen. Di mana, mayoritas atau sebesar 84% dari total penjualan bersih berasal dari penjualan ban. Sisanya, disumbangkan oleh produk diversifikasi seperti komponen otomotif.
Investor Daily

PT.Garuda Metalindo
PT.Garuda Metalindo (Istimewa)
Produsen berbagai jenis fasteners (mur dan baut) untuk kendaraan otomotif PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) memprediksi, sepanjang tahun ini pendapatannya akan meningkat sedikit dibanding tahun 2014 di kisaran Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan batasan uang muka (DP) untuk kendaraan bermotor disinyalir belum terlalu membantu kinerja perseroan.
"Kebijakan pemerintah untuk turunkan DP motor dan mobil hal itu sangat positif bagi kami komponen suplai. Sampai akhir tahun akan terjadi relaksasi positif meski tidak signifikan," ujar Presiden Direktur Garuda Metalindo Hendra Widjaja usai mencatatkan saham perdananya(listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/7).
Hingga semester I-2015, Direktur Garuda Metalindo Erwin Wijaya menyebutkan, kinerja perseroan mengalami kontraksi (menyusut) sekitar 15 persen. Meski demikian, dia optimistis hal itu akan tertutupi pada semester dua. "Kontraksi sudah terjadi second half tahun lalu sampai Juni ini, first half tahun ini lebih drastis. Tapi, pada umumnya setelah itu akan terjadi recovery," ucapnya.
Untuk meningkatkan pendapatan, perseroan akan meningkatkan ekspor dari saat ini hanya 2,5 persen-3 persen menjadi 25 persen dalam 3-4 tahun ke depan. Di sisi lain, perseroan juga akan mendapatkan pendapatan dari pasar dalam negeri menyusul sejumlah perusahaan otomotif asing merelokasi pabriknya ke Indonesia. "Banyak investor baru yang datang ke Indonesia dan mereka butuh baut," kata dia.
Emiten ke-9 yang melantai di BEI tahun ini, tercatat melakukan IPO dengan menerbitkan 468.750.000 lembar saham baru atau setara 20 persen dengan nominal Rp 100 per saham. Pada masa penawaran yang lalu tercatat ada kelebihan permintaaan (oversubscribed) sebanyak dua kali. Bertindak sebagai sole lead underwriter adalah RHB OSK Securities.
Harga yang ditawarkan Rp 550 dengan dana segar hasil IPO mencapai Rp 258 miliar. Adapun, dana IPO bakal sekitar 52 persen untuk pembayaran utang, 28 persen untuk belanja modal. Sedangkan sisanya sebesar 20 persen dipergunakan sebagai modal kerja. "Kita akan bayar Rp 100-200 miliar untuk bayar utang kepada pinjaman bank dan utang supplier," ujar Erwin.
Adapun pada listing perdana, saham perdana BOLT dibuka menguat ke level Rp 700 per lembarnya atau naik Rp 150 dari harga penawarannya.
Sekadar informasi, perseroan memproduksi berbagai jenis mur dan baut yang diaplikasikan untuk produksi motor dan mobil serta berbagai komponen otomotif yang dipasok ke pabrik besar seperti Astra Honda Motor, Yamaha Motor Manufacturing, Indomobil Suzuki International, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Astra Daihatsu Motor, Kramayudha Tiga Berlian Motor, dan lain-lain.
Suara Pembaruan

Image
Pekerja menyelesaikan pembangunan sebuah apartemen di Jakarta Timur - (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
CLOSING PRICE  RATU PRABU ENERGI TBK
01/01201507/01201550100150200
CLOSING PRICE  PP (PERSERO) TBK.
01/01201507/0120151k2k3k4k5k
CLOSING PRICE  SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK.
01/01201507/012015250300350400450
CLOSING PRICE  SARATOGA INVESTAMA SEDAYA TBK.
01/01201507/0120154k5k6k
CLOSING PRICE  SURYA SEMESTA INTERNUSA TBK.
01/01201507/01201550010001500
CLOSING PRICE  EXPRESS TRANSINDO UTAMA TBK.
01/01201507/01201550010001500

PT PP Tbk (PTPP)
PTPP  hingga Juni 2015 telah meraih kontrak baru senilai Rp13,39 triliun, memenuhi 49 persen target untuk setahun penuh. Sekretaris Perusahaan PTPP Taufik Hidayat mengatakan perolehan kontrak baru itu belum termasuk kontribusi anak usaha PT PP Properti Tbk (PPRO). Jika menghitung kontribusi PPRO hingga Juni sebesar Rp900 miliar, maka total kontrak baru PTPP bisa mencapai Rp14,2 triliun. Kontribusi proyek pemerintah masih minim, sekitar 15 persen, sedangkan proyek swasta 45 persen dan BUMN sebesar 40 persen.
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
SMBR membukukan volume penjualan sebanyak 666.176 ton selama semester pertama tahun ini, naik 25,6 persen dibanding penjualan periode yang sama tahun lalu. Kinerja operasional SMBR itu terdongkrak penjualan pada Juni 2015 sebesar 132.968 ton, atau naik 32,6 persen dari bulan sama tahun lalu.
Penjualan SMBR selama enam bulan itu baru 38 persen dari target tahun ini sebanyak 1,75 juta ton. Hingga Mei, SMBR telah mencetak laba bersih Rp137,4 miliar atau melonjak 51 persen dari periode yang sama tahun lalu.
PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
ARTI bakal menerbitkan medium term notes senilai US$80 juta pada Agustus 2015 yang sebagian besar akan dipakai untuk melunasi utang. Direktur Ratu Prabu Energi Gemilang Zaharin mengatakan sekitar US$15 juta dari hasil emisi surat utang tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan gedung Ratu Prabu 3. Sebanyak US$65 juta lainnya untuk membayar fasilitas pinjaman dari PT Bank Mega Tbk.
Pembeli dari MTN itu adalah Shinhan Bank Korea. Nilai investasi Ratu Prabu 3 mencapai US$150 juta dan akan dimulai pada paruh kedua tahun ini. Shinhan Bank juga akan menjadi investor dalam pembiayaan proyek itu.
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
SSIA tengah mencari pinjaman sekitar Rp1 triliun untuk pembangunan proyek SSI Tower dari tiga bank lokal. Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja mengatakan nilai investasi total proyek ini Rp1,8 triliun. Sisa Rp800 miliar untuk kebutuhan proyek akan didapat dari perusahaan patungan antara SSIA dan perusahaan Jepang.
Proyek ini sebenarnya sudah disampaikan sejak setahun lalu, tetapi pembangunannya masih mandek. SSIA menyatakan pembangunannya bakal berjalan selama tiga tahun dan dimulai tahun depan, sehingga dijadwalkan rampung pada 2019.
PT Express Tansindo Utama Tbk (TAXI)
PT Rajawali Corpora memastikan menjualan 51 persen saham TAXI kepada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dalam waktu dekan. Selanjutnya, Saratoga akan melangsungkan penawaran tender sebanyak 49 persen. Batas akhir due diligence sudah lewat dan Rajawali mengharapkan eksekusinya selesai sebelum Idul Fitri. Adapun harga penjualan saham merujuk pada harga rata-rata saham TAXI dalam 90 hari sebelum pengumuman rencana jual beli. Meskipun demikian, harga jualnya kemungkinan premium dari harga rata-rata tersebut.
Bunga Kredit Bank
Sejumlah bank mengestimasi penyaluran kredit akan mulai menanjak pada kuartal III/2015 setelah dalam dua kuartal tahun ini perbankan menurunkan tingkat bunga kredit. Sepuluh bank terbesar dari sisi aset telah menurunkan tingkat bunga antara 5 –108 bps dalam periode Desember 2014-Juni 2015. Penurunan tingkat SBDK paling tinggi tercatat untuk segmen konsumsi sebesar 108 bps, sedangkan untuk kredit produktif rentang penurunan tercatat 10— 35 bps.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih menahan suku bunga hingga kuartal ketiga, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga akan melakukan hal sama selama BI Rate tetap. Sementara itu PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) telah menurunan tingkat bunga sebesar 100 bps untuk KPR pada Juni.