Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688

Friday 29 July 2016

Kinerja saham PTPP cenderung menguat untuk menguji harga pada kisaran 4.200, sebagai level tertinggi selama 52 Minggu sebelumnya dengan target tertinggi pada kisaran 4.500. Info lebih lanjut klik disini
Pergantian Menteri Keuangan dari Bambang PS Brodjonegoro, ke  Sri Mulyani Indrawati dinilai positif oleh sejumlah ekonom. Mantan Menteri Keuangan di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, dan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu dianggap ahli di bidang ekonomi.


"Ditunjuknya Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan bisa menjadi salah satu sentimen positif, karena di pembukaan pasar tadi indeks harga saham sudah terapresiasi. Bahwasannya kawasan regional Asia dan global cenderung mengalami perlambatan, namun dengan resuffle ini pasar justru menunjukkan seolah-olah menemukan titik keseimbangan baru," kata Ekonom Danareksa, Lucky Bayu Purnomo kepada Ipotnews di Kantornya, Rabu (27/7). 

Lucky mengatakan, penunjukkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan memperlihatkan arah tujuan yang Presiden Jokowi inginkan, yaitu merealisasikan janji kampanye bahwa pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkat hingga 7 persen. 

"Kalau kita flashback, target pertumbuhan ekonomi Presiden Jokowi waktu debat capres, yaitu 7 persen. Kita ketahui semester pertama 2016, baru tercapai 4,92 persen, artinya dengan masuknya Sri Mulyani, kita punya harapan akan mendorong akselerasi ekonomi dan nantinya akan memberikan imbas ke kinerja IHSG," ujarnya.

Pencopotan Sudirman Said Disayangkan

Lucky menyayangkan pencopotan Sudirman Said dari kursi Menteri ESDM. Menurutnya, Sudirman mempunyai kinerja yang baik dalam Kabinet Kerja.

"Walaupun belum penuh menjalankan masa jabatannya, tapi prestasi beliau cukup positif. Ketika menjabat, kita ketahui banyak reformasi di industri migas, salah satunya pembubaran Petral, dan ini upaya efisiensi yang bisa dilakukan," kata Lucky.

Penggantian Sudirman, kata Lucky, akan menghentikan program-program yang digagasnya, terutama kaitannya dengan reformasi di sektor migas. "Saya kira Sudirman Said sudah mengenal sedemikian rupa Kementerian ESDM sampai setengah jalan, seharusnya mereka diberikan ruang untuk menyelesaikan program-programnya," tuturnya. 
Prok…prok…prok… tepuk tangan membahana saat Presiden Jokowi memperkenalkan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan yang baru. Dengan senyum mengambang, Jokowi melirik Sri Mul. Sri Mul membalasnya dengan malu-malu. Disambut hangat di dalam Istana, Sri Mul dianggap menteri "penyelamat" dari tudingan Jokowi hanya melakukan politik transaksional saat mereshuffle selusin menterinya.


Acara perombakan kabinet sekaligus perkenalan menteri, kemarin, digelar sederhana. Lokasinya di teras belakang Istana Merdeka, sekitar pukul 11 siang. Di sana, Jokowi yang didampingi Wapres Jusuf Kalla, Mensesneg Pratikno, dan Seskab Pramono Anung, membacakan susunan kabinet. 

Setelah itu memperkenalkan satu per satu menteri yang baru. Jokowi memulainya dengan memanggil Sri Mulyani Indrawati yang disambut tepuk tangan. Dalam pengantarnya, Jokowi menyampaikan perombakan kabinet ini untuk menghadapi sejumlah masalah. Antara lain kemiskinan, kesenjangan ekonomi, keadaan ekonomi dunia yang sedang melambat, dan permasalahan lapangan kerja. Perombakan dilakukan dengan menggeser empat menteri dan menggusur 9 menteri.

Empat menteri yang kena geser adalah Luhut Panjaitan yang digeser menjadi Menko Kemaritiman, Bambang Brodjonegoro sebagai Kepala Bappenas, Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang, dan Thomas Trikasih Lembong sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Sementara itu, 9 wajah yang baru adalah Wiranto yang dipercaya menjabat Menkopolhukam, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Eko Putro Sanjoyo sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan, dan Muhajir Efendi sebagai Mendikbud. Nama lain adalah Enggartiasto Lukita sebagai Menteri Perdagangan, Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian, Archandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Asman Abnur sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Usai pengumuman, Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung memperkenalkan secara singkat rekam jejak para anggota baru Kabinet Kerja. Pratikno memperkenalkan menteri dari kalangan profesional, ada pun Pramono menteri dari kalangan parpol.

Sri Mulyani yang didaulat sebagai Menteri Keuangan juga diperkenalkan pertama kali. Pratikno menyebut Sri Mulyani sebagai figur yang sudah teruji dan berpengalaman di bidang ekonomi dan keuangan. Sri dinilai memiliki jaringan serta dipercaya di tingkat internasional. "Beliau mempunyai kapasitas untuk ikut memberikan kontribusi dalam memperkuat ekonomi Indonesia dalam menghadapi persaingan global," terang Pratikno. Pratikno juga menerangkan bahwa Sri Mulyani telah diberi izin untuk meninggalkan posisi 'Managing Director of the World Bank' dan kembali ke Indonesia untuk menjabat Menteri Keuangan.

Setelah itu, agenda seperti sudah tertata dengan apik. Pukul 13.30 para menteri baru dilantik, dan sorenya sudah mengikuti rapat kabinet paripurna.

Bagaimana cerita Sri mau kembali ke Tanah Air? Sri mengatakan, Jokowi sendiri yang melobi Jim Yong Kim, bos-nya di Bank Dunia. Kepada Kim, Jokowi meminta agar Sri kembali ke Tanah Air untuk menduduki jabatan Menteri Keuangan. Kim pun menyanggupi. 

"Mereka memahami pentingnya memperkuat ekonomi Indonesia karena Bank Dunia melihat Indonesia adalah salah satu negara yang tujuannya sama dengan Bank Dunia, yakni mengentaskan kemiskinan dan mengakselerasi percepatan pemerataan kesejahteraan," kata Sri, usai pelantikan.

Keputusan Jokowi bisa mengajak Sri Mulyani ini mendapat acungan jempol. Sejumlah pengamat misalnya, menilai kehadiran Sri Mulyani menyelamatkan muka Jokowi. Jika tidak ada Sri Mulyani, publik bisa mengira, perombakan kabinet dilakukan sekadar politik transaksional untuk mengakomodir merapatnya Golkar dan PAN ke pemerintah. "Sri Mulyani ini ibarat kartu AS dalam reshuffle kali ini," jelas Analis Danareksa Lucky Bayu. 

Cara lain Sri Mulyani menyelamatkan Jokowi, begitu publik tahu eks 'Managing Director of the World Bank' masuk kabinet, IHSG langsung menguat mencapai level 5.300. Menurut Lucky ini bukti pasar merespons positif kehadiran Sri Mulyani. Pasalnya, Sri dianggap memiliki kompetensi khusus di bidang moneter. "Saat menjabat Menkeu, prestasi Sri Mulyani diacungi jempol karena kinerja rupiah cukup baik," kata Lucky. 

Senada disampaikan oleh pengamat ekonomi dari UGM Tony Prasetiantono. Kata dia, figur Sri Mulyani memang bisa membangkitkan kepercayaan bagi para pelaku pasar keuangan. Pasalnya, Sri dianggap bisa memberi jaminan untuk menyelesaikan permasalahan di bidang ekonomi, seperti defisit anggaran yang melebar, dan kemiskinan, dan amnesty pajak. "Investor memerlukan sosok menteri ekonomi yang bisa mereka percayai. Dan Sri memenuhi syarat itu," ucapnya.

Kehadiran Sri Mulyani di Kabinet Kerja juga mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie alias Ical. Padahal saat menjadi menteri di era pemerintahan SBY, keduanya kerap berseteru.

Menurut Ical, Sri punya kemampuan dan ketokohan yang tak diragukan. "Saya terus terang saja satu tahun lalu, saya sudah sampaikan di DPP untuk menjadikan Sri Mulyani sebagai menteri lagi," kata Ical, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat.

Ical yakin, dengan kehadiran Sri Mulyani bisa pemerintahan Jokowi bisa menyelesaikan persoalan ekonomi. "Bagi rakyat itu yang paling penting," jelas Ical