Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688

Wednesday 18 February 2015

BBNI sekilas pandang:
- BBNI menempati rangking #4 berdasar market cap atau sebesar Rp 127T
- Untuk melihat lebih dalam, yuk kita lihat profil laporan keuangannya:

Growth Profitability and Financial Ratios for Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Class B


  • Kinerjanya selalu positif, sempat melambat 2007, hal ini dipengaruhi kontraksi ekonomi global terutama US dan Eropa 
  • Angka operating margin % cukup besar (double digit), namun tidak lebih tinggi dibanding BBRI 
  • Pertumbuhan eps juga menarik, angkanya selalu double digit- ini berakibat investor memberi apresiasi yang tinggi thd BBNI  
  • Jika kita kaitkan kenaikan harga sahamnya dengan EPS report kuartal 1, sbb:

Berikut analogi valuasi sederhananya: 

  • 2013: eps nya naik 28% menjadi 486 berakibat harga sahamnya naik 48%
  • 2014: eps nya naik 11.7% menjadi 543 berakibat harga sahamnya naik 43%
  • Jika prediksi eps 2015 sebesar 626 atau naik 15%, kira-kira harga sahamnya naik berapa? 
  • Jika kita sepakat harga 6.600 level terendahnya dan asumsi kenaikan serupa dgn tahun sebelumnya, potensi kenaikan BBNI bisa jadi ke level 9.400 (woow...) 
  • Prediksi ini tentu saja sangat jauh dari kepastian, waktu yang akan membuktikan...

Demikian sekilas pandang BBNI, semoga dapat bermanfaat
Salam investasi!


BBRI miniview:
- Terlihat secara historis harga sahamnya terapresiasi signifikan pada saat laporan keuangan kuartal 1, 2013 naik 45% dan 2014 naik 50% (lihat grafik)
- Selain BBRI big cap banking stock (ranking #2 setelah BBCA), kinerjanya juga terbilang bagus. Berikut sedikit angka-angkanya


o   Kinerja selalu bertumbuh positif dan double digit, artinya BBRI bisa memenangkan kompetisi di sektor perbangkan yang kita tahu sangat ketat
o   Angka operating margin % sangat besar – bahkan hingga 50%, menandakan efisiensi perusahaan sangat tinggi
o   Angka eps growth juga selalu positif, hal ini menyebabkan valuasi BBRI selalu menarik dan berefek harga sahamnya mempunyai tren naik
o   Untuk menilik lebih jauh valuasi saat Q1 report, mari kita lihat angka-angka EPS dibawah:



Asumsi sederhana dari dampak kenaikan EPS:
o   2013 EPS naik sebanyak 11% menjadi 865 harga sahamnya naik 45%,
o   2014 EPS naik 13.5% menjadi 982 harga sahamnya naik 50%
o   Nah jika prediksi EPS 2015 sebesar 1.075 atau naik 9.4%, harga sahamnya berpotensi naik ke level berapa?
Jawabannya tentu saja tidak ada yg pasti, waktu yang akan menunjukkan...
                               



Demikian sekilas pandang BBRI, semoga bermanfaat...
Salam investasi!




























































































































Monday 16 February 2015

Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin 16 Februari 2014 menghentikan perdagangan saham sementara untuk Empat emiten. Pasalnya keempat emiten ini tidak melakukan pembayaran biaya pencatatan tahunan wajib untuk tahun 2015.  

Selain belum melakukan pembayaran pencatatan tahunan keempat perusahaan ini juga belum melakukan pembayaran denda akibat belum melakukan pembayaran pencatatan tahunan. 

PT Steady Safe Tbk (SAFE) yang sahamnya sudah disuspen bursa akan dilanjutkan penghentiannya di pasar reguler dan pasar tunai. Sedangkan PT Grahamas Citrawisata Tbk (GMCW), PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) dan PT Yulie Sekurindo Tbk (YULE) mulai hari ini juga dihentikan perdagangan sahamnya di pasar reguler dan pasar tunai. 

BEI dalam keterbukaan menyatakan berdasarkan ketentuan VII.4.2 peraturan bursa nomor I-A  biaya pencatatan saham wajib dibayar dimuka oleh perusahaan tercatat untuk masa 12 bulan terhitung semenjak Januari hingga Desember. Biaya pencatatan tahunan paling tidak harus diterima di rekening bank bursa paling lambat pada hari bursa terakhir bulan Januari yang jatuh pada tanggal 30. 

"Dengan demikian, batas waktu pembayaran Annual Listing Fee (ALF) tahun 2015 adalah tanggal 30 Januari 2015," tekan BEI yang dicetak tebal dalam rilis tersebut.

Perusahaan yang telat melakukan pembayaran ini akan dikenai denda dan harus dibayarkan selambat-lambatnya 15 hari kalender terhitung semenjak sanksi dijatuhkan. Apabila denda tidak juga dibayar maka BEI berhak melakukan penghentian perdagangan sementara saham perusahaan yang tercatat. Penghentian sementara ini akan dilakukan sampai kewajiban emiten terhadap bursa dipenuhi. (al) Sumber

Tuesday 10 February 2015


Terima kasih telah menjadi Nasabah setia kami.

Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor.V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah, maka bersama ini kami sampaikan kepada Bapak/Ibu untuk bersedia melakukan Pengkinian Data Nasabah.
Pengkinian Data Nasabah dapat dilakukan melalui Aplikasi WebTrade pada Menu Account Information – Update Client Data.

Langkah-langkah Pengkinian Data Nasabah tersebut dapat Anda unduh pada bagian lampiran dibawah.
Setelah melakukan pengkinian via WebTrade kami mohon Bapak/Ibu Nasabah kami yang terhormat berkenan untuk mengirimkan scan KTP dan NPWP yang masih berlaku ke alamat email callcenter@danareksa.com dengan Subject: Pengkinian Data (ID Nasabah).

Besar harapan kami agar Bapak/Ibu dapat melaksanakan kegiatan ini sebelum 25 Februari 2015.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Contact Center PT. Danareksa Sekuritas:
Telpon : (021) 500-688 e-Mail : callcenter@danareksa.com
http://dmia.danareksaonline.com/BeritaRiset/NewsReader/2015/02/3722/pengkinian-data-nasabah

Wednesday 4 February 2015

Fundamental view:
Pertumbuhan pendapatan kurang stabil, hal ini diduga kompetisi di bisnis ritel memang sangat ketat. Sejalan dengan pendapatan, pertumbuhan EPS juga kurang stabil, ini berakibat valuasi menjadi sulit diprediksi. Dari angka gross margin yg relatif kecil, menandakan kompetisi yg sangat ketat di sektornya. Namun demikian biaya operasional cukup efisien, angka persentase kecil.


Tahun 2014 diharapkan menjadi tahun titik tolak membaiknya kinerja ERAA, 2015 diprediksi EPS naik 11% menjadi Rp 111, dan 2016 diprediksi naik 13% menjadi Rp 126. Tentunya jika prediksi diatas tidak meleset/ inline dengan kinerja, harga saham ERAA akan kembali terkerek.
Teknikal view:
Pola short term yg sedang dibentuk hampir menjadi “descending triangle”, harga cenderung turun dengan resisten-support; 1200 – 950.
Mayor resisten 1266 sebelumnya sdg dicoba ditembus namun gagal.
Melihat animo pelaku pasar dan volume transaksi yg mengecil, indikasinya adalah harga cenderung melemah (indikator stochastic dead cross).

Sumber: Danareksa Sekuritas