Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688

Tuesday 30 September 2014

Bursa Asia berakhir variatif awal pekan kemarin, dengan IHSG yang berhasil menguat tipis 0,18 persen ke level 5,142.01. Sentimen negatif datang dari aksi demonstrasi di Hongkong dan turunnnya pertumbuhan laba industri Tiongkok. Keuntungan yang dikantongi perusahaan manufaktur Tiongkok dibulan Agustus menurun 0,6 persen YoY dari level Juli sebesar 13,5 persen.

Thursday 25 September 2014

Koreksi bursa AS dihari sebelumnya dan naiknya tensi konflik dikawasan Timur Tengah turut memicu melemahnya pergerakan bursa saham regional. IHSG turun 0,27 persen ke level 5,174.01.

Disisi lain, bursa AS naik tajam setelah rilis informasi positif pasar perumahan AS. Indeks saham Dow Jones menguat 0,90 persen ke level 17.210,06. Data perumahan AS yang dikeluarkan oleh Commerce Department menunjukkan bahwa penjualan rumah baru (new home sales) bulan Agustus tumbuh kencang 18 persen menjadi 504 ribu unit, setelah dibulan sebelumnya naik 1,9 persen. Kenaikan ini menjadi level tertinggi sejak Mei 2008 lalu.

Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka naik. Harga minyak Brent menguat ke level US$ 96,97/barel, dan emas melemah ke level US$ 1.215,50/troy ounce.

Wednesday 24 September 2014

IHSG masih terkoreksi diperdagangan kemarin, bersama dengan mayoritas bursa Asia lainnya. IHSG turun 0,61 persen ke level 5,188.11. Rilis terkini dari regional antara lain adalah indikator awal PMI Tiongkok. HSBC's flash manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) Tiongkok dibulan September naik ke level 50,5 dari level final Agustus, 50,2. Indikator ini menunjukkan aktivitas manufaktur Tiongkok yang cenderung stabil dan berekspansi dalam fase moderat.

Bursa Dow Jones memerah seiring meningkatnya risiko keamanan di Timur Tengah. Indeks saham Dow turun 0,68 persen ke level 17.055,87, setelah AS dan Arab menyerang wilayah Syria. Dari Eropa, rilis indikator Markit's flash composite Purchasing Managers' Index (PMI) Eropa turun ke level 52,3 dibulan September dari level Agustus sebesar 52,5, atau mencapai level terendah dalam 9 bulan. Informasi ini mengindikasikan ekspansi bisnis dan aktivitas manufaktur serta jasa perusahaan di Eropa yang cenderung tumbuh melambat.

Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka melemah. Harga minyak Brent turun ke level US$ 96,75/barel, dan emas naik ke level US$ 1.222,10/troy ounce.
http://dmia.danareksaonline.com/BeritaRiset/NewsReader/3050

Monday 15 September 2014

Bursa Asia berakhir variatif akhir pekan lalu, seiring aksi investor yang cenderung menanti sejumlah rilis data Tiongkok dan hasil pertemuan The Fed minggu ini. IHSG sendiri berhasil masuk zona positif, dengan menguat 0,21 persen ke level 5,143.71. Kondisi serupa juga tampak pada penutupan bursa AS Jumat lalu. Indeks saham Dow Jones menurun 0,36 persen ke level 16.987,51, setelah harga saham-saham energi merosot. Dari sisi ekonomi AS, indeks kepercayaan konsumen (IKK) awal bulan September yang dirilis oleh Thomson Reuters/University of Michigan menunjukkan naiknya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi AS saat ini dan prospeknya. IKK naik dari level final Agustus yaitu 82,5 ke level 84,6 dibulan September. Penjualan retail AS pun tumbuh sesuai ekspektasi pasar, yaitu 0,6 persen dibulan Agustus, setelah dibulan sebelumnya juga meningkat 0,3 persen.

Rilis terkini dari Asia diantaranya adalah melambatnya pertumbuhan output industri Tiongkok dibulan Agustus, yaitu sebesar 6,9 persen YoY, atau kenaikan terendah sejak 2008 lalu. Kondisi ini memperkuat ekspketasi kinerja ekonomi Tiongkok yang belum akan kembali tumbuh cepat.

Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka variatif. Harga minyak Brent menurun ke level US$
96,42/barel, dan emas turun ke level US$ 1.228,90/troy ounce.
Download attachment disini
dmia.danareksaonline.com

Friday 12 September 2014

WIKA Get US$125mn Project in Myanmar (ID)
WIKA obtain a new contract in Myanmar worth US$125mn (Rp1.47tn) from Noble Twin Dragon to develop superblock Pyay Tower and Residence in Yangon. Scope of work on the project includes civil works, architecture, mechanical electrical, and plumbing. The construction is targeted to begin in October 2014 and completed in October 2017.

ISAT to pocket US$ 400mn loan (ID)
PT Indosat Tbk is optimist to pocket US$ 400mn of loan, as their effort to search for total loan worth US$ 850mn. They already choose the bank consortium for loan in 3Q and 4Q of 2014 in order to recall the company's obligation worth US$ 650mn that due in 2020 and fasten the repay to 2015, while the rest US$ 250mn is in form of bank loans.

Bursa Asia cenderung memerah setelah rilis data Tiongkok mendorong ekspektasi perlambatan ekonomi Tiongkok yang dipengaruhi melambatnya laju belanja konsumen dan inflasi negara tersebut. IHSG yang sempat menghijau disesi awal perdagangan, akhirnya ditutup melemah 0,19 persen kelevel 5,133.03. Seperti diketahui bahwa laju inflasi Tiongkok dibulan Agustus melambat menjadi hanya 2 persen YoY, lebih rendah daripada inflasi Juli sebesar 2,3 persen. Target resmi pemerintah Tiongkok adalah sebesar 3,5 persen. Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 11 September 2014 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50 persen, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,50 persen dan 5,75 persen.

Friday 5 September 2014

IHSG melemah 0,36 persen kelevel 5,205.32, bersama dengan bursa Asia yang memerah. Informasi ekonomi terkini diantaranya adalah otoritas moneter Jepang, Bank of Japan (BoJ) tetap mempertahankan kebijakan moneternya saat ini. BoJ akan mempertahankan kenaikan base money pertahun sebesar 60-70 triliun yen (US$ 572-$667 miliar), melalui pembelian surat berharga dan obligasi pemerintah. BoJ menyatakan bahwa trend pemulihan ekonomi Jepang yang moderat akan terus berlangsung dan terjaga.

Monday 1 September 2014

Bursa Asia cenderung berakhir variatif akhir pekan lalu. IHSG sendiri bergerak sideways melemah 0,92 persen ke level 5,136.86. Pemicu utama pasar datang dari terkoreksinya bursa AS sebelumnya, dan naiknya ketegangan geopolitik di Ukraina. Rilis informasi ekonomi dari Jepang menunjukkan laju inflasi dibulan Juli mencapai 3,3 persen. Setelah disesuaikan dengan efek kenaikan pajak penjualan, laju inflasi inti hanya mencapai 1,3 persen, atau lebih rendah dari target bank sentral Jepang sebesar 2 persen. Kenaikan pajak penjualan tampaknya masih menekan laju belanja konsumen negara tersebut.

Berbeda dengan Asia, bursa AS justru meriah, dengan topangan data ekonomi yang positif. Indeks saham Dow Jones menguat 0,11 persen ke level 17.098,45. Rilis ekonomi AS terkini adalah naiknya indeks kepercayaan konsumen terbitan The Thomson Reuters/University of Michigan ke level 82,5 dibulan Agustus dari level Juli, 81,8. Konsumen makin optimis terhadap prospek ekonomi AS kedepan.

Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka variatif, saat pelaku pasar Asia menantikan rilis resmi PMI pemerintah China yang menggambarkan kondisi terkini manufaktur negara tersebut. Selain itu, penggerak pasar domestik akan datang dari rilis laju inflasi Indonesia bulan Agustus dan kinerja ekspor-impor Juli. Harga minyak Brent turun ke level US$ 103,10/barel, dan emas menguat ke level US$ 1.287,50/troy ounce. 



Rekomendasi:


http://dmia.danareksaonline.com/BeritaRiset/NewsReader/2964