Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688

Monday 1 September 2014

Bursa Asia cenderung berakhir variatif akhir pekan lalu. IHSG sendiri bergerak sideways melemah 0,92 persen ke level 5,136.86. Pemicu utama pasar datang dari terkoreksinya bursa AS sebelumnya, dan naiknya ketegangan geopolitik di Ukraina. Rilis informasi ekonomi dari Jepang menunjukkan laju inflasi dibulan Juli mencapai 3,3 persen. Setelah disesuaikan dengan efek kenaikan pajak penjualan, laju inflasi inti hanya mencapai 1,3 persen, atau lebih rendah dari target bank sentral Jepang sebesar 2 persen. Kenaikan pajak penjualan tampaknya masih menekan laju belanja konsumen negara tersebut.

Berbeda dengan Asia, bursa AS justru meriah, dengan topangan data ekonomi yang positif. Indeks saham Dow Jones menguat 0,11 persen ke level 17.098,45. Rilis ekonomi AS terkini adalah naiknya indeks kepercayaan konsumen terbitan The Thomson Reuters/University of Michigan ke level 82,5 dibulan Agustus dari level Juli, 81,8. Konsumen makin optimis terhadap prospek ekonomi AS kedepan.

Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka variatif, saat pelaku pasar Asia menantikan rilis resmi PMI pemerintah China yang menggambarkan kondisi terkini manufaktur negara tersebut. Selain itu, penggerak pasar domestik akan datang dari rilis laju inflasi Indonesia bulan Agustus dan kinerja ekspor-impor Juli. Harga minyak Brent turun ke level US$ 103,10/barel, dan emas menguat ke level US$ 1.287,50/troy ounce. 



Rekomendasi:


http://dmia.danareksaonline.com/BeritaRiset/NewsReader/2964

Share this:


Seluruh Informasi yang disampaikan melalui blog ini hanya merupakan informasi yang tidak dapat diartikan sebagai suatu saran/advise bisnis tertentu. Untuk Informasi lebih lanjut silakan email kami di callcenter@danareksa.com

0 comments:

Post a Comment