Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688

Monday 30 June 2014

Selama 2012, VIVA membukukan pendapatan usaha Rp1,24 triliun. Perusahaan media PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) hari ini, Rabu 5 Juni 2013. RUPST akan berlangsung di Studio ANTV, Kompleks Rasuna Epicentrum Lot 9 Jakarta, pada pukul 10.00 WIB hingga selesai. Dalam publikasi panggilan RUPST disebutkan, rapat umum pemegang saham tahunan itu akan mengusung empat agenda. Salah satu di antaranya adalah penetapan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012. Sementara itu, agenda lainnya adalah persetujuan dan pengesahan laporan tahunan 2012. RUPS juga mengagendakan persetujuan dan pemberian wewenang kepada direksi perseroan untuk menunjuk kantor akuntan publik serta menetapkan honorarium akuntan publik dan persyaratan lainnya. Agenda terakhir adalah laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum per 31 Maret 2013. Selama 2012, VIVA membukukan pendapatan usaha Rp1,24 triliun dengan laba bersih Rp72,9 miliar.



Bursa Asia melemah pasca komentar petinggi The Fed yang mengindikasikan adanya kenaikan tingkat bunga lebih cepat dari yang diperkirakan pelaku pasar. Kecemasan ini berdampak negatif bagi mayoritas indeks saham regional termasuk IHSG. Akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah 0,56 persen ke level 4.845,13.

Sementara itu bursa Dow Jones berakhir menghijau dengan naik 0,15 persen ke level 16.851,84. Rilis indikator ekonomi AS antara lain indeks kepercayaan konsumen AS bulan Mei yang diterbitkan oleh Thomson Reuters/University of Michigan, kembali naik ke level 82,5 dari level 81,9. Konsumen melihat perlambatan kondisi ekonomi dikuartal pertama tahun ini lebih didorong faktor cuaca, dan optimis akan kembali membaik dikuartal berikutnya.
Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka flat. Harga minyak Brent turun ke level US$ 113,15/barel, dan emas sedikit terkoreksi ke level US$ 1.315,80/troy ounce.

Tuesday 3 June 2014

Astra Internasional mengalami koreksi sebesar 5.03 % hingga akhirnya di tutup di level 7.075, pada perdagangan akhir pekan lalu. 

Indikator stockhastic memberikan sinyal bahwa Astra Internasional dalam kondisi yang relatif murah, oleh karena berada dalam area oversold ( jenuh jual ). 

Dalam jangka menengah Astra internasional cenderung berada dalam pola perdagangan spekulasi, oleh karena harga penutupan minggu lalu di level 7.075 menjelaskan bahwa ASII beraa dalam level support dengan potensi menguat terbatas. 

Rasio harga yang cenderung diuji oleh astra internasional dalam jangka menengah adalah 7.325. 

Indikator Bollinger band , memberikan sinyal positif , bahwa pergerakan harga saham Astra internasional cenderung menguat usai menguji lower band. 

Strategi akumulasi merupakan salah satu alternatif yang dapat di lakukan dengan beberapa pendekatan di atas
http://dmia.danareksaonline.com/BeritaRiset/NewsReader/2613
IHSG naik bersama dengan bursa Asia lainnya. IHSG menguat 0,37 persen ke level 4,912.09.Sentimen kawasan regional datang dari naiknya aktivitas manufaktur China yang tergambar dalam indikator Purchasing  anagers' Index (PMI). PMI bulan Mei sedikit naik ke level 50,8 dari level 50,4 dibulan April. Sementara itu  ari dalam negeri, naiknya defisit perdagangan LN menjadi penggerak yang cenderung menekan pasar. Pada  ulan April ekspor Indonesia mencapai US$ 14,3 miliar (turun 5,9 persen MoM) dan impor sebesar US$  6,2 miliar (naik 11,9 persen MoM), dan mendorong neraca perdagangan defisit hingga US$ 1,96 miliar. Rilis data lainnya adalah laju inflasi bulan Mei sebesar 0,16 persen MoM atau 7,32 persen YoY.

Indikator Markit's Purchasing Managers' Index (PMI) Eropa juga menunjukkan ekspansi sektor manufaktur  ni Eropa yang melambat. PMI bulan Mei turun ke level 52,2 dari level 53,4, seiring turunnya order baru dan  erapan tenaga kerja dikawasan Eropa.

Disisi lain bursa AS berhasil mencetak rekor tertinggi barunya. Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 naik  e level 16.743,63 dan 1.924,97, dengan kenaikan yang dipimpin oleh saham-saham industri. Dari sisi  konomi AS, indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) bulan Mei dikoreksi meningkat ke  evel 55.4 dari level sebelumnya pada 53,2.

Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka menguat. Indikator HSBC's final purchasing managers' index (PMI)  ulan Mei dan services PMI, menjadi salah satu rilis yang ditunggu pelaku pasar Asia. Harga minyak Brent  aik ke level US$ 108,88/barel, dan emas menguat ke level US$ 1.244,90/troy ounce.

Info lanjut klik http://dmia.danareksaonline.com/BeritaRiset/NewsReader/2611