Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688

Wednesday 2 July 2014

Bursa Asia cenderung variatif, dengan IHSG yang naik tipis 0,13 persen ke level 4.884,83. Sejumlah rilis penting ekonomi muncul kemarin, seperti PMI China, laju inflasi dan ekspor-impor Indonesia. Indikator official Purchasing Managers' Index (PMI) yang menggambarkan kondisi manufaktur China, naik dibulan Juni ke level 51 dari level 50,8 dibulan Mei. Hal senada juga diperlihatkan oleh HSBC PMI yang naik ke level 50,7 dibulan Juni. Dari dalam negeri, ekspor Indonesia pada bulan Mei mencapai US$ 14,83 miliar (naik 3,7 persen MoM), dan impor mencapai US$ 14,76 miliar (turun 9,23 persen MoM), sehingga membawa neraca perdagangan Mei mencetak surplus sebesar US$ 69,9 juta. Laju inflasi bulan Juni mencapai 0,43 persen MoM atau sebesar 6,7 persen dibandingkan bulan sama tahun lalu.

Bursa AS sendiri terus mencetak rekor kenaikan. Dow Jones kembali menanjak 0,77 persen ke level 16.956,07, atau mendekati level 17.000. Sentimen positif datang dari update terkini kondisi manufaktur AS. U.S. Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) bulan Juni meningkat ke level 57,3, atau tertinggi sejak Mei 2010. Level PMI diatas 50, mengindikasikan ekspansi sektor industri. Kenaikan PMI ini ditunjang naiknya order baru dan output produksi.

Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka menghijau. Harga minyak Brent turun ke level US$ 112,11/barel, dan emas menguat ke level US$ 1.326,40/troy ounce.

Share this:


Seluruh Informasi yang disampaikan melalui blog ini hanya merupakan informasi yang tidak dapat diartikan sebagai suatu saran/advise bisnis tertentu. Untuk Informasi lebih lanjut silakan email kami di callcenter@danareksa.com

0 comments:

Post a Comment