Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688

Tuesday 11 August 2015

Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yakin bisa menekan porsi impor bahan bakunya, sebab tengah melakukan pembangunan pabrik bahan baku sebagai substitusi impor. Nantinya porsi impor bahan baku SRIL akan menurun secara bertahap dari 50% menjadi 30% yang diharapkan bisa tercapai pada tahun 2017.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar berdampak positif terhadap kinerja perseroan, karena SRIL mencatatkan pendapatannya dalam dollar. SRIL mengubah pembukuan laporan keuangannya dari rupiah ke dollar pada awal tahun 2015. Selain itu porsi ekspor SRIL sekitar 50% terhadap pendapatan perseroan.

SRIL terus menjajaki pembuatan seragam tentara di Eropa dan Timur Tengah, karena adanya tantangan besar di kawasan tersebut yang membuat peningkatan kebutuhan terhadap pertahanan. SRIL menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun 2015 sekitar 7%-10% dan 8%-10% di tahun 2016.

SRIL akan membangun pembangkit listrik yang nilanya sekitar USD100 juta tahun depan, dengan menggunakan sebagian dana dari hasil emisi obligasi yang jumlahnya mencapai USD420 juta. Perseroan berniat membangun power plant berkapasitas antara 60-70 MW pada semester II/2016. Power plant yang akan dibangun di Sukoharjo, Jawa Tengah dan berada di kawasan yang sama dengan pabrik SRIL tersebut, akan dapat menghemat biaya untuk listrik dan gas hingga 30%.

SRIL membuka 10.000 rekening efek untuk para karyawannya. Saat ini, SRIL baru memfasilitasi pembukaan akun rekening saja agar para karyawan perusahaan bisa mulai berinvestasi di saham. Namun disebutkan bisa saja dengan program Employee Stock Ownership Plan (ESOP), para karyawan ini akan mendapatkan saham bonus dari perusahaan.

Share this:


Seluruh Informasi yang disampaikan melalui blog ini hanya merupakan informasi yang tidak dapat diartikan sebagai suatu saran/advise bisnis tertentu. Untuk Informasi lebih lanjut silakan email kami di callcenter@danareksa.com

0 comments:

Post a Comment