Seperti yang diprediksi sebelumnya, IHSG bergerak positif bersama dengan naiknya bursa Asia lainnya. IHSG berakhir menguat 0,16 persen ke level 5.165,17. Meredanya sementara ketegangan Rusia- kraina, dan turunnya harga minyak dunia membantu indeks saham regional terkerek naik.
Bursa saham AS sendiri kembali ditutup naik tajam kemarin, dengan indeks Dow Jones yang menguat 0,48 persen ke level 16.919,59 dan Nasdaq Composite yang kembali menembus rekor tertinggi dalam 14 tahun dilevel 4.527,51. Kenaikan ini ditopang sentimen positif sejumlah rilis indikator ekonomi AS. Data the US Commerce Department menunjukkan bahwa izin mendirikan bangunan (IMB) dan pembangunan rumah baru AS meningkat dibulan Juli. IMB bulan Juli tumbuh 8,1 persen menjadi 1,05 juta unit, sementara pembangunan rumah baru naik 15,7 persen menjadi 1,09 juta unit. Kondisi ini menjadi sinyal positif sektor perumahan yang makin cerah. Disisi lain, laju inflasi AS dibulan yang sama juga cenderung stabil, yaitu mencapai 0,1 persen MoM, lebih rendah dari bulan Juni sebesar 0,3 persen. Turunnya komponen harga energi mendorong laju inflasi tahunan sedikit melambat menjadi 2,0 persen dari level 2,1 persen dibulan Juni.
Dari Asia, rilis terkini kinerja perdagangan luar negeri Jepang menunjukkan defisit perdagangan yang melebar dibulan Juli. Ekspor Jepang meningkat 3,9 persen YoY, sementara impor turun 2,3 persen YoY. Meski demikian, defisit perdagangan bergerak melebar menjadi 964 miliar Yen dari level defisit 822,2 miliar yen dibulan Juni.
Pagi ini mayoritas bursa Asia dibuka variatif. Harga minyak Brent melemah ke level US$ 101,55/barel, dan emas turun ke level US$ 1.296/troy ounce.
0 comments:
Post a Comment