Produsen berbagai jenis fasteners (mur
dan baut) untuk kendaraan otomotif PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT)
memprediksi, sepanjang tahun ini pendapatannya akan meningkat sedikit
dibanding tahun 2014 di kisaran Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun.
Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan batasan uang muka (DP)
untuk kendaraan bermotor disinyalir belum terlalu membantu kinerja
perseroan.
"Kebijakan
pemerintah untuk turunkan DP motor dan mobil hal itu sangat positif
bagi kami komponen suplai. Sampai akhir tahun akan terjadi relaksasi
positif meski tidak signifikan," ujar Presiden Direktur Garuda Metalindo
Hendra Widjaja usai mencatatkan saham perdananya(listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/7).
Hingga
semester I-2015, Direktur Garuda Metalindo Erwin Wijaya menyebutkan,
kinerja perseroan mengalami kontraksi (menyusut) sekitar 15 persen.
Meski demikian, dia optimistis hal itu akan tertutupi pada semester dua.
"Kontraksi sudah terjadi second half tahun lalu sampai Juni ini, first half tahun ini lebih drastis. Tapi, pada umumnya setelah itu akan terjadi recovery," ucapnya.
Untuk
meningkatkan pendapatan, perseroan akan meningkatkan ekspor dari saat
ini hanya 2,5 persen-3 persen menjadi 25 persen dalam 3-4 tahun ke
depan. Di sisi lain, perseroan juga akan mendapatkan pendapatan dari
pasar dalam negeri menyusul sejumlah perusahaan otomotif asing
merelokasi pabriknya ke Indonesia. "Banyak investor baru yang datang ke
Indonesia dan mereka butuh baut," kata dia.
Emiten ke-9 yang melantai di BEI tahun ini, tercatat melakukan IPO dengan menerbitkan lembar
saham baru atau setara 20 persen dengan nominal Rp 100 per saham. Pada
masa penawaran yang lalu tercatat ada kelebihan permintaaan (oversubscribed) sebanyak dua kali. Bertindak sebagai sole lead underwriter adalah RHB OSK Securities.
Harga
yang ditawarkan Rp 550 dengan dana segar hasil IPO mencapai Rp 258
miliar. Adapun, dana IPO bakal sekitar 52 persen untuk pembayaran utang,
28 persen untuk belanja modal. Sedangkan sisanya sebesar 20 persen
dipergunakan sebagai modal kerja. "Kita akan bayar Rp 100-200 miliar
untuk bayar utang kepada pinjaman bank dan utang supplier," ujar Erwin.
Adapun pada listing perdana, saham perdana BOLT dibuka menguat ke level Rp 700 per lembarnya atau naik Rp 150 dari harga penawarannya.
Sekadar
informasi, perseroan memproduksi berbagai jenis mur dan baut yang
diaplikasikan untuk produksi motor dan mobil serta berbagai komponen
otomotif yang dipasok ke pabrik besar seperti Astra Honda Motor, Yamaha
Motor Manufacturing, Indomobil Suzuki International, Toyota Motor
Manufacturing Indonesia, Astra Daihatsu Motor, Kramayudha Tiga Berlian
Motor, dan lain-lain.
Suara Pembaruan
|
Satu Rekening Untuk Berbagai Jenis Instrumen Investasi - Call Center: (021) 1500-688
0 comments:
Post a Comment