Sepanjang bulan Oktober hingga hari ini IHSG masih menunjukan ketidak-pastian, indeks berada dalam rentang 4900 – 5100, nampaknya pola sideways masih
menjadi dominasi pelaku pasar.
Pelaku pasar berharap pelantikan Presiden baru dapat mendongkrak IHSG, namun mengapa IHSG masih terasa 'begini-begini' saja?
Jika melihat data sejak awal tahun 2014, IHSG menunjukan kenaikan yang besar dengan kenaikan hingga 28%. Pengamatan kami menyimpulkan bahwa secara rata-rata kenaikan 28% terasa cukup bagi para investor. Ditambah bayang-bayang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang tak kunjung memberikan kepastian, keputusan menjual saat indeks naik hingga 28% merupakan keputusan yang paling masuk akal.
Lantas kemana
indeks akan bergerak?
Bayang-bayang kenaikan BBM akan
menahan laju indeks atau bahkan membuat indeks terus mengalami koreksi. Pelaku pasar tidak perlu panik dengan prediksi itu, kabar baiknya investor besar/asing selalu berpesta saat
kenaikan harga akibat laporan keuangan kuartal 1, price adjusting base on its
new valuation will be happen on Q1 report.
Jika demikian, bukannya
time to buy saat harga turun nanti?
0 comments:
Post a Comment